Putra Tuhan???

Ini cerita kamis lalu. Saat itu siang-siang saya lagi ngedengerin radio, 92.3 FM salah satu radio islam di Jogja yang menyebut dirinya “media bening hati” itu. Tapi, kemudian saya ketiduran. Karena kecapekan, pas puasa pula, jadi tidur saya nyenyak banget, sampe akhirnya bunyi HP membangunkan saya, sebuah sms diterima. Saya setengah sadar kala itu, karena saya sempat merasa melihat Ibu lewat di depan kamar saya, padahal saat itu saya sedang di rumah sendirian (ibu belum pulang kerja)….hii…

Setelah baca sms dengan setengah sadar dan mata yang tinggal 5 watt, saya hendak kembali mapan, melanjutkan tidur, tapi … sebentar… sebuah nasyid yang sedang di putar di radio media bening hati itu menarik perhatian saya. Selain nasyid itu cukup asing buat saya (maklum sekarang banyak sekali nasyid2 baru yang aneh-aneh), ada salah satu kalimat dalam liriknya terdengar begini nih..” Hanya Putra Tuhan yang dapat memisahkan…” . Terang saja saya kaget, ‘nggak salah nih’. Salah putar lagu kali nih radio, pikir saya. Saya cek lagi channel-nya, jangan-jangan bergeser ke radio lainnya, ‘nggak tuh, bener… 92.3 FM’… ‘wah ada yang nggak beres nih…’, spontan saya ambil HP, saya cari alamat nomer telpon radio tersebut, lalu saya menuju pesawat telpon rumah di depan kamar saya, tut tit tut… saya tekan nomer radio itu… dan “assalamu’alaykum radio…. FM..” terdengar suara ‘merdu’ (hehe) seorang ikhwan dari seberang sana (wah kayaknya nggak Cuma suara akhwat saja yang sumber fitnah…)…

-Maaf…OOT bentar; Kadang saya suka mules ndengerin suara penyiar2 ikhwan di radio tersebut, soalnya ngomongnya ala Cinta Laura begitu… (hehe… maaph ya… jujur nih…), selain radio ini, dulunya saya juga suka ngedengerin radio islam satu lagi yang alamatnya di Krapyak itu, tapi pasca gempa sepertinya ada trouble sama pemancarnya, jadi gelombangnya nggak nyampe ke rumah saya. Radio-radio islam banyak yang nggak istiqomah di Jogja, Taruna Al quran misalnya, radionya ‘ikhwah’ salafy itu sekarang kemana yak?, terus radio media TOP, yang punyanya MMTC itu juga gak ada (ini bukan termasuk radio islam sih, tapi ada beberapa program yang garapannya Faris sama Felynya JV itu, cukup banyak peminatnya lho dulu, karena kemasannya lain dari yang lain, terutama program “parade TOP Nasyid” nya, kini lenyap sudah, ntah mengapa. Yang aku salut nih, program nasyid… ‘nada islami’ ya kalo gak salah namanya, lupa-lupa inget, punya-nya Radio Persatuan, masih istiqomah dari jamanku SMP sampe sekarang, berapa tahun tuh?, tiap Jumat pagi dari jam 6-8, yang ini nggak berlebih kalo dibilang pioneer-nya program nasyid di radio-radio Jogja.-

OK kembali ke TOPIK….

“wa’alaykumussalam warrahamtullah… Nggak salah tuh lagu…” tanya saya tanpa basa-basi.

“ha?… kenapa?” Tanya suara di seberang nampak kebingungan.

“itu nasyidnya… eh nasyid bukan sih itu… lagunya siapa sih?”…

“ha? apa ya?”

“ini sekarang lagi muter lagu kan?”

“iya…”

“itu nggak salah? Kok saya dengernya ada kata-kata putra tuhan-putra tuhan gitu…”

“yang mana ya??”

“yang sekarang diputer… dah mau habis tuh..” kata saya, radio di kamar memang terdengar hampir selesai memutar lagu itu, dan berganti dengan iklan. “ saya Cuma kroscek, soalnya saya denger seperti itu” lanjutku.

“denger gimana?”

“ada kata putra tuhan-putra tuhan begitu…”

“oh… bentar ya…” operator radio tersebut sepertinya hendak menanyakan hal tersebut ke temannya.

‘lama sekali’ batinku…mataku dah nggak kuat nih…

tiba-tiba dari seberang berkata dengan memberi penekanan pada yang diucapkannya…” QUDRAT TUHAN…”

“oh…” jawabku dengan nada biasa…

“Qudrat Tuhan mbak…” operator itu mengulanginya sekali lagi.

”oh..ya nggak papa kalo begitu…makasih ya…” kataku bermaksud segera mengakhiri pembicaraan, menutup telepon, dan tidur lagi…

“ ini dengan siapa ya?” Tanya operator itu tiba-tiba.

“eh icha…icha..”

“oh icha ya..” kata operator itu terdengar sambil tersenyum.

“YA. sudah ya… assalamu’alaykum”

“oh ya wa’alaykumussalam warrhamtullah…”. Klik, gagang telepon ku taruh, saat kumasuki kamar… tiba-tiba saya mikir, “barusan aku ngapain ya??” …gludak… tiba-tiba saya nyadar kalo baru saja melakukan hal konyol dan lumayan malu-maluin…hihi…saya jadi senyam senyum sendiri, dan kantuk saya seketika hilang… weh maklum setengah nyadar nih… not aware apa unconscious yak? Hihi… gak papa lah… maksud hati kan nahi munkar gitoh…

Tinggalkan komentar