Antara 1 Muharram dan Tahun Hijrah….

hijrahSatu Muharram,  meski tidak termasuk orang yang  mengistimewakan hari ini apalagi melakukan amalan-amalan khusus di hari tersebut, namun saya sering geli ketika denger di kajian-kajian yang bertepatan sama hari itu, beberapa pembicara pengajian, tidak satu atau dua yang sering menjadikan tema momen hijrah dan ma’na hijrah Rasulullah beserta kaum muslimin ke Madinah di kajian-kajian muharramnya. Padahal keduanya (satu muharram dan moment hijrah ke Madinah) tidak ada kaitannya.

Memang, Islam mengenal tahun hijriyah, dan hijriyah ini dinisbatkan pada hijrahnya kaum muslimin ke Madinah. Akan tetapi, tahun hijriyah baru ditetapkan pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab. Catat! Masa Umar bin Khattab ….

Saat itu, Umar radhiallahu’anhu, kesulitan menentukan waktu dalam urusan pencatatan yang berkaitan dengan pemerintahan. Lalu, diputuskan untuk menetapkan tahun, agar mempermudah. Sebelumnya ada beberapa usulan untuk menentukan tahun ke 1 (satu). Ada yang mengusulkan agar tahun ke satu dinisbatkan pada tahun kelahiran Rasulullah sholallohu’alaihiwassalam, namun ada juga yang mengusulkan agar tahun ke satu (Hijriyah) ditetapkan pada tahun hijrahnya kaum muslimin ke Madinah. Akhirnya diputuskan tahun hijrahnya kaum muslimin sebagai tahun ke satu, makanya tahunnya pun disebut tahun hijriyah, dari kata hijrah.

Dari sini sudah bisa disimpulkan bahwa pada masa Rasulullah hidup, belum ada yang namanya tahun hijriyah. Bukti lain, kita sering menyaksikan ada kerancuan atau perbedaan tahun pada sejarah kehidupan Rasulullah. Ada yang tahu, Tahun berapa Rasulullah lahir? Kita lebih sering tahu bahwa Rasulullah sholallohu’alaihiwassalam lahir di tahun Gajah, karena pada masa itu Ka’bah sedang diserang oleh pasukan bergajah, dan bukan pada tahun 1, 2, ato 3 Hijriyah. Jelas,tahun 1 nya aja baru ada setelah hijrahnya kaum muslimin ke Madinah…, yaitu pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab.

Kalo 1 Muharram?

Nah, sedangkan bulan-bulan islam (qomariyah) yang kita kenal, dari bulan muharram sampai bulan dzulhijjah, itu sudah ada jauh sebelum Rasulullah sholallohu’alaihi wassalam lahir. Jadi semasa Rasulullah hidup, baru dikenal bulan-bulan islam, namun belum dikenal tahun hijriyah. Karena tahun hijriyah baru ditetapkan setelah kepemimpinan Umar bin Khattab.

Sehingga bisa kita simpulkan bahwa hijrahnya kaum muslimin tidak terjadi pada bulan muharram. Allahu a’lam.

Saya juga tidak setuju jika dalam penyikapan terhadap tahun baru hijriyah, kita harus meniru-niru orang-orang kafir dalam menyambut tahun baru masehi, seperti berpesta pora, saling mengucap selamat, atau melakukan amalan-amalan khusus di hari tersebut, yang seolah tanpa amalan tersebut maka tidak akan afdlol hidup kita. Banyak dari kita yang kemudian sekedar mencari ganti atau alternatif  dari yang tidak boleh, lalu mengemas dengan kemasan (yang seolah) islami, tanpa sebelumnya mempelajari fiqh akan halal dan haramnya. Yang pasti, hanya ada 2 hari raya untuk umat islam, yakni idul fitri dan idul adha.  Mengenai pengambilan momentum untuk kegiatan tertentu selama tidak mengharuskan kegiatan itu di tanggal tersebut,  butuh penjelasan lebih jauh, karena ada khilafiyah mengenai hal ini.

Wallahu’alam…

Tinggalkan komentar